Ada satu tulisan di papan tulis di ruang kerja saya yang tidak pernah dihapus dan letaknya paling atas, tulisan itu berbunyi ‘Path to Estonia’, harapannya segala macam yg saya kerjakan di papan tulis itu bisa jadi wasilah untuk bisa ke Estonia, bukan sekedar liburan atau singgah, tapi untuk menetap.
Semua berawal dari membaca tulisan suaminya @retnoika tentang membuka perusahaan dan beroperasi di Uni Eropa, dan itu sangat menarik, disaat orang banyak bermimpi jadi unicarn-unicorn. Dari sana saya coba cari-cari info e-residency dll, semua tampak mungkin dan nyata. Apply online trus ambil kartu di Singapore, sekalian saya dan @donypurnama berencana ke Penang, mau cari petualangan disana, pindah setidaknya ke negara serumpun dulu, sebelum ke Estonia. Beberapa pekan sebelum berangkat, datanglah voldemort bikin rusuh seisi dunia, dan semua buyar.
Dan hari ini, @donypurnama nge-share link di Discord, https://www.asepbagja.com/personal/bye-bali-sampai-jumpa-lagi , dia bilang bye bye Bali , they finally move to Estonia
err, ini seperti minum es limun, semacam mood booster, jadi semangat lagi, sekanrang mungkin tidak lagi ke Estonia seperti mereka, mungkin ke yg lebih dekat, dan itu bukan masalah, yg penting bertualang.
Emm, ada satu pertanyaan untuk @retnoika (karena @asepbagja gak bisa di mention), kalo opsi paling mudah ke Estonia adalah dengan cari kerja disana, kenapa tidak meng-hire diri sendiri saja? Tanibox kan OÜ?